Lima tahun yang lalu, seorang sahabat pernah bilang, bahwa baginya, sahabat adalah keluarga kedua baginya, yang bernilai agung, dan takkan pernah terlepas selamanya (semoga�) Sungguh, tiada yang lebih indah dari sebuah persahabatan, yang karenanya maka terbukalah beribu cakrawala baru yang mampu mengubah segalanya dalam kehidupan seseorang. Apalagi saat kedua belah pihak saling menyesuaikan diri dan saling menerima apa adanya. Subhanallah�Tapi, saat realitas sang sahabat tak sesuai dengan bayangan idealnya, maka hal itu bias menorehkan kekecewaan yang teramat dalam, yang bias mengakibatkan dirinya tak percaya lagi pada arti �SAHABAT�. Hal itu bisa saja terjadi, karena kurangnya pemahaman seseorang terhadap konsep Ukhuwah Fillah, sebuah ikatan persahabatan, ikatan persaudaraan yang berlandaskan keridhoan Allah SWT. Namun, kemudian timbul asa baru. Keyakinan bahwa Allah menciptakan manusia berbeda-beda. Kekurangan yang ada pada diri seseorang mungkin justru adalah kelebihan yang ada pada diri kita. Begitu pula sebaliknya. Dan jika itu berupa kebaikan, semoga menjadi spirit bagi kita untuk memacu diri agar kita bisa lebih baik lagi dari orang lain. Wallahu'alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar